Salah seorang diantara mereka adalah Muhammad Juki, saudara Ulugh Beg, yang dibantu oleh Burag Oglan untuk mengangkat senjata dan berhasil menduduki daerah Khujand.
Sementara saudaranya yang lain, Ala Ad-Daulah, berhasil menduduki Herat dan memproklamasikan diri sebagai penguasa yang Independen.
Daerah lain, seperti Syraz, Kabul, dan Gazna, jatuh ketangan Sultan 'Abdullah. Sedangkan Babar Mirza yang menguasai daerah Judan dan Mazantalaran ikut pula memisahkan diri dan tidak mau mengakui kekuasaan Ulugh Beg.
Kejadian yang paling tragis adalah, Gauhad Syad, janda Syahrukh, merongrong kekuasaan Ulugh Beg dari dalam dengan mempromosikan 'Abd al-Latif, putra Ulugh Beg untuk menduduki tahta kerajaan.
Melihat situasi tersebut dan atas nama dan desakan para pembantunya, Ulugh Beg akhirnya mau menghimpun kekuatan dan menggerakkan pasukan guna memulihkan reputasi kekuasaannya.
Setelah merasa pusat kekuasaannya, Samarkand, aman, Ulugh Beg bergerak menyebrang sungai Oxus dan berhasil merebut kembali kota Balkh dari 'Abd al-Latif.
Setelah itu, dalam peperangan di Tattab, dia berhasil memporakporandakan tentara Ala ad-Daulah, yang menguasai Isfara'in, Bistan, dan Astarabad. Namun, pada saat yang bersamaan, suku Uzbek menggempur pusat kekuasaannya, sehingga wilayah Transoksania jatuh ke tangan mereka. Sementara wilayah Khurasan, jatuh ketangan Babar Mirza.
