Harus diakui bahwa dunia masih dibantui oleh berbagai ancaman yang dapat merusak tatanan hubungan kemanusiaan. Salah satu ancaman tersebut adalah meruncingnya sikap-sikap intoleransi antarumat beragama, baik yang disebabkan oleh faktor politik, kepentingan ekonomi, media sosial, ras, suku dan sebagainya.
Sebagian masyarakat Indonesia sendiri sampai saat ini juga masih kerap mengalami adanya sikap-sikap intoleransi dalam beragama. Bahkan sikap-sikap intoleran itu ditunjukkan oleh sebagian umat beragama terhadap kalangan lain yang masih seagama dengan mereka.
Sikap intoleran semacam ini tentu saja sangat merugikan karena dapat menghambat kemajuan dan merusak keluhuran nilai-nilai moral agama itu sendiri.
Di tengah suasana seperti itulah, Habib Umar bin Hafidz datang dan seakan membawa angin segar bagi kehidupan umat.
Kehadiran Habib Umar bin Hafidz, diakui atau tidak, seakan kembali menegaskan keagungan Islam, keluhuran akhlak sebagaimana pernah dicontohkan oleh leluhur beliau sendiri, yaitu Rasulullah Saw.
Pada tahun 2018 di Jakarta, dihadapan para pemuka agama waktu itu, Habib Umar bin Hafidz menyampaikan gagasan-gagasannya yang cukup brilian dalam hal pentingnya menjaga hubungan baik antarumat beragama.
Apa yang ia sampaikan bukan hanya sekedar gagasan dan buah pikirannya sendiri, melainkan dilandasi oleh dalil-dalil yang kuat dan kokoh, baik dalam al-Qur'an mapun dalam Hadist Nabi Saw.
Bersambung....