Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

55 (Lima Puluh Lima) Rela Berkorban Untuk Orang Lain

Minggu, 29 Oktober 2023 | Oktober 29, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-29T09:27:16Z
mercusuar867 -  Bahkan karena tidak muat, para santri sampai harus naik ke atap mobilnya. Namun, tidak demikian dengan Habib Ahmad bin Muhammad al-Kaf. 

Ia dan beberapa temannya justru tidak kebagian tumpangan sehingga harus berjalan kaki, dan kebetulan waktu itu cuaca sangat dingin. Sesampainya di pondok, Habib Ahmad bin Muhammad al-Kaf menemukan teman-temannya sudah rebahan sambil mengenakan selimut tebal. 

Karena tidak kebagian selimut, Habib Ahmad bin Muhammad al-Kaf pergi menemui Habib Umar bin Hafidz. Namun sayangnya, persediaan selimut sudah habis. 

Sementara untuk membeli selimut baru, tokoh sudah banyak yang tutup. Habib Umar bin Hafidz menjajikan membeli selimut pada keesokan harinya. 

Habib Ahmad bin Muhammad al-Kaf pun berniat kembali ke asrama, namun baru beberapa langkah, Habib Umar bin Hafidz memintanya menunggu. 

Ia kemudian masuk kedalam kediamannya, dan kembali dengan membawa beberapa selimut. Namun berbeda dengan selimut yang dipakai para santrinya, selimut yang diberikan Habib Umar bin Hafidz justru hanya selimut tipis dan lusuh  dan kembali melanjutkan pulang ke asrama. 

Namun baru ketika memejamkan mata, Habib Ahmad bin Muhammad al-Kaf mendengar suara tangisan anak kecil. Tangisan itu berasal dari dalam rumah Habib Umar bin Hafidz. 

Habib Ahmad meyakini bahwa itu tidak lain tangisan putra Habib Umar bin Hafidz yang waktu itu memiliki anak yang masih kecil. Tangisan itu baru meredah menjelang subuh. 

Bersambung..... 


×
Berita Terbaru Update