Alkisah ketika kita berangkat ke tanah suci dalam program Safari Ibadah Umrah dan Safari Manasik Haji bersama para jamaah Indonesia, semuanya memakai seragam Baju Batik sebagai ciri khas Islam Nusantara sejak dari rumah memasing sampai ke hotel di kota Makkah dan Madinah Arab Saudi. Hal tersebut atas dasar instruksi Menteri Agama Tn Surya Darma Ali sejak tahun 2011/1432 H.
Terhitung sejak masa Orde Baru (1966-1998) yang dipimpin Presiden HM Soeharto, beliau berusaha keras menjadikan Batik sebagai budaya Indonesia warisan leluhur dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Ketika beliau ke luar negeri dalam tugas kenegaraan, seperti acara Sidang Umum PBB di New York Amerika Serikat, beliau menggunakan busana Batik.
Selain itu, dalam upaya beliau mengenalkan Batik sebagai khazanah budaya Nusantara, beliau memberikan souvernir kepada para tamu negara yang datang ke Indonesia berupa Baju Batik. Atas perjuangan yang panjang tersebut, terhitung sejak tanggal 02 Oktober 2009, Batik sudah ditetapkan UNESCO sebagai budaya khas bangsa Indonesia.
Salah satu berita yang menarik bagi bangsa Indonesia, ketika Menteri Luar Negeri Pn Retno Marsudi memimpin rapat dalam sidang Dewan Keamanan PBB di New York pada Mei 2019. Pada saat itu para pemimpin dunia termasuk Sekertaris Jenderal PBB Mr Antonio Guterres memakai busana Baju Batik, pakaian nasional bangsa Indonesia dari kota Sabang Weh Aceh sampai Merauke Papua Selatan.
Kemudian tampak dalam setiap acara resepsi perkawinan, para hadirin kebanyakan memakai busana Baju Batik dalam berbagai corak dan warna sesuai dengan status sosial mereka yang hadir. Ketika dilacak dalam penelusuran Google berapa harga Baju Batik yang termahal, ternyata ditemukan ada yang berharga sampai puluhan dan ratusan juta rupiah.
Mungkin Baju Batik yang berharga puluhan juta tersebut, seperti profil Baju Batik yang dipakai 3 paslon presiden, yaitu Paslon Anies - Muhaimin, Paslon Ganjar - Mahfud dan Paslon Prabowo - Gibran yang diundang Presiden Jokowi makan siang di Istana Merdeka pada hari ini.
Dalam goresan sejarah Batik di Nusantara, bahwa yang boleh memakai Baju Batik sebelum Indonesia merdeka, hanya para keluarga Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta sebagai pakaian khas kesultanan. Ada kemiripan dengan sejarah makanan khas keluarga kesultanan Palembang, yaitu kuliner Pempek yang sekarang menjadi konsumsi harian bagi rakjat jelata di pinggir jalan. Afwan Barokallah Amien
Senin, 30 Oktober 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim
