Melawan Tentara Jepang.
Perlawanan fisik secara terbuka dilakukan oleh para Kiai pada masa Jepang, yang berada dikawasan Nusantara, pada 1943-1945. Pada masa itu, Kiai Zaenal Mustafa memimpin pergerakan untuk berjuang pada 18 Pebruari 1944. Para petani yang tidak puas dalam kebijakan Jepang melawan untuk memperoleh kemerdekaan.
Pemerintah kolonial Jepang meminta petani untuk menyediakan beras, dengan paksaan. Kiai Zaenal Mustafa berada di garda depan petani untuk melakukan perlawanan, bertarung melawan tentara Jepang.
Kiai Zaenal Mustafa melawan kekejaman penindasan Jepang dengan menggerakkan jaringan pesantren. Pada 1943, Kiai Zaenal Mustafa mulai melakukan kontak dengan beberapa pesantren di kawasan Jawa Barat, untuk mengimbangi pergerakan tentara ke-16 Jepang yang bengis dan kejam.
Kiai Zaenal membangun kontak dengan Batalyon PETA (Pembela Tanah Air), yang dikomando Daidanco Maskun. Bersama Maskun, Kiai Zaenal ingin melatih barisan santri dalam bidang militer dan pertahanan fisik.
Namun aksi ini tercium oleh Jepang, akhirnya batalyon PETA dipindahkan ke kawasan selatan Tasikmalaya.
Bersambung.....