Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KH Zaenal Mustafa (1899-1944) Melawan Penjajah dari Singaparna 9 (Sembilan) Habis.....

Sabtu, 14 Oktober 2023 | Oktober 14, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-15T15:12:18Z
Melawan Tentara Jepang
mercusuar867 - Pemerintah Jepang bertambah murka, ingin menghabisi pengikut Zaenal Mustafa. Desa Sukamanah di kepung 6 kompi tentara. Tak lama kemudian, pecah pertarungan sengit, antara santri - warga pengikut Zaenal Mustafa dan barisan tentara Jepang. 

Pertarungan tidak seimbang, karena para santri bertarung dengan senjata yang minim. Barisan santri mundur untuk menguatkan pertahanan. Mertua Kiai Zaenal Arifin, H Syamsudin tewas terbunuh. 

Kemudian, malam itu juga, tentara Jepang berhasil menangkap Kiai Zaenal Arifin bersama beberapa pengikutnya: Kiai Najamuddin, Kiai Umar, Domon, A. Hidayat dan beberapa sano. 

Tentara Jepang juga menangkap warga seiring dengan insiden berdarah ini. Penjara Tasikmalaya penuh, karena penangkapan besar- besaran di pesantren Sukamanah. 

Menurut catatan, sebanyak 700 - 900 orang ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Para santri yang gugur dalam mempertahankan penghormatan melawan Jepang, sebanyak 86 orang. 

Korban meninggal di penjara singaparna 4 orang, di Sukamiskin 38 orang, meninggal di penjara Tasikmalaya sebanyak 2 orang serta sekitar 10 orang mengalami cacat permanen. 

Kiai Zaenal Mustafa dan 23 orang yang di intrograsi dan dianggap bersalah, dipindahkan ke penjara Cipinang. 

Keberadaan Kiai Zaenal Mustafa dan pengikutnya, ketika dipenjara di Cipinang tidak diketahui hingga Indonesia merdeka. 

Pada tahun 1970, terdapat keterangan bahwa Kiai Zaenal Mustafa di bunuh Jepang pada 25 Oktober 1944. 

Kemudian, pada 23 maret 1970, makam Kiai Zaenal Arifin di temukan di pemakaman Ereveld, Ancol, Jakarta. 

Makam beliau, kemudian di pindah ke makam Pahlawan Sukamanah, Tasikmalaya pada tahun 1973. 

Pemerintah Indonesia dengan tegas memberi gelar pahlawan kepada Kiai Zaenal Mustafa karena perjuangannya yang gigih melawan penjajah, sejak masa belanda hingga Jepang. 

Al-Fatikha..... 
Habis... 
Sumber:Pahlawan Santri Tulang Punggung Pergerakan Nasional
By: Munawar Aziz
Penyadur: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update