Pada masa kecilnya, Timur Lenk menghabiskan Waktunya untuk mengembalikan kambing. Dia mendapat julukan Lenk (atau Lame, yang berarti Pincang) karena ia menderita cacat pada salah satu kakinya akibat luka ketika mencuri kambing.
Sejak remaja Timur Lenk sudah menunjukkan keberanian dan bakat militer yang luar biasa. Pada usia 12 tahun, Timur Lenk sudah terlibat dalam banyak pertempuran dan ia berhasil menujukan kehebatan dan keberaniannya di depan orang-orang di sekelilingnya waktu itu.
Suatu hal yang mengangkat dan mengharumkan namanya. Kehebatannya semakin tersohor setelah Chagatay meninggal dunia dan beberapa wilayah Mongol melepaskan diri dari pemerintah pusat.
Setelah wilayah Mongol terpecah-pecah, Timur Lenk mengabdikan diri kepada Gubernur Transoksania Amir Qazaqan. Namun, setelah Qazaqan meninggal dunia, datang serbuan dari Tuglaq Timur Khan, pemimpin Mogulistan yang menjarah dan menduduki Transoksania.
Timur Lenk kemudian bangkit memimpin perlawanan untuk membela nasib kaumnya yang tertindas. Sejak itulah nama Timur Lenk dikenal sebagai seorang komandan yang gigih dalam mempertahankan daerahnya.
Bersambung....,