Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitabnya, Tafsir al-Kabir, memberikan ilustrasi yang menarik mengenai sikap tawadhu' laksana burung yang sedang terbang.
Saat burung hendak hinggap atau merendah, maka ia menurunkan kedua sayap dan melunakkan lambungnya. Sementara, kalau mau terbang, ia mengepakkan kedua sayapnya.
Dengan demikian, sikap rendah diri, atau lebih tepatnya renda hati (tawadhu), merupakan sikap yang dapat dilatih. Salah satunya dengan banyak menyebut Allah Swt dengan perasaan takut namun penuh harap, tidak mengeraskan suara atau bersikap tenang.
Ibnu Katsir mengartikan kata rendah hati sebagai sikap takut kepada Alloh Swt yang karenanya seseorang memohon dengan penuh kesungguhan dan ketulusan, sikap inilah yang kemudian memunculkan kerendahatian atau tawadhu.
Bersambung.....