Alhamdulillah kita pernah keluyuran di pulau Kalimantan dari Pontianak sampai ke kota Sambas Kalimantan Barat. Kita bertemu dan sempat ngobrol dengan cewek Dayak di kota Singkawang yang terkenal dengan para amoy dan destinasi wisata nasional pasir panjang.
Demikian pula di Kalimantan Tengah, kita pernah minum kopi di warung pinggir jalan di kabupaten Gunung Mas yang dijaga cewek cantik Dayak yang berkulit putih mulus seperti etnis Tionghoa di daratan China.
Selain itu kita bertemu mereka di Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Samarinda Kalimantan Timur. Tahun lalu ketika karib kerabat kita Tn Diaz Mardiyanto Moeljadi dan Tn Yoga Wahyu yang masih bujang bekerja di perusahaan Tambang Batu Bara di pulau Kalimantan.
Pada saat itu muncul sebuah harapan kepada mereka bisa melamar gadis etnis Dayak yang cantik molek, seperti keberhasilan sahabat kita yang bekerja di kantor Telkom Banjarmasin Kalsel pada abad yang lalu, Tn Djoko Subagyo .
Selama ini dikenal masyarakat Indonesia, bahwa etnis Dayak dari beberapa suku di pulau Kalimantan mayoritas beragama Kristen atas upaya missiionaris barat yang berani masuk ke pedesaan di pedalaman untuk bertemu dengan warga Dayak yang menganut faham animisme dan dinamisme warisan leluhurnya.
Namun demikian, bahwa sebagian dari Etnis Dayak tersebut, mereka sudah berstatus muslim yang disebut orang dengan istilah etnis Melayu yang berdomisili di wilayah Kalimantan Barat. Kita mendapatkan informasi tersebut dari tetokoh Islam di kota Singkawang yang disebut kota Seribu Kuil. Barokallah Amien
Rabu, 18 Oktober 23
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
Editor: Abdul Chalim
