Dengan kejam, suami istri Al-Faruqi, keduanya guru besar studi-studi Islam pada Universitas Temple, dibunuh oleh orang-orang tak dikenal itu dan wafat seketika.
Isma'il R. Al-Faruqi ditikam dan disayat lebih dari tiga belas kali. Dua diantaranya, yang membuatnya wafat seketika, mengenai jantungnya. Begitu juga dengan Lamya: ditusuk delapan kali, dua diantaranya mengenai dadanya.
Kaum Muslimin di seluruh dunia, terutama di AS, benar-benar kehilangan dua orang sarjana, pemikir, dan pemimpin yang tak kenal lelah mendakwahkan Islam sepanjang hayat mereka.
Mereka yang menghadiri pemakaman Al-Faruqi pada hari Jumat bulan Ramadhan itu praktis mewakili seluruh komunitas di dunia: dari Asia, Eropa, Afrika, Amerika, - hitam maupun putih. Semuanya hanyut dalam doa yang dipanjatkan bagi keduanya.
Suami istri Al-Faruqi sepenuhnya berhak atas segala hormat dan doa itu. Bagi para kolega dan kerabat, kedua insan tersebut lebih dari sekedar pasangan ilmuwan yang hangat dan menyenangkan.
Semasa hidup, keduanya adalah "orang tua" bagi kaum Muslim di Amerika. Tapi maut menjemput mereka secara amat tragis. Keduanya bukan saja dibunuh, tetapi dibunuh dengan amat keji.
Sumber: Atlas Budaya Islam
Foto: Panjimasyarakat.com
Penyadur: Abdul Chalim
