Dalam perkembangan selanjutnya, kelompok pertama bergabung dengan Dinasti Afsyari, kelompok kedua hilang dari peredaran sejarah, sedangkan kelompok ketiga pecah menjadi dua, yaitu Qajar Yukharibasy dan Qajar Asysyaqbasy.
Seiring dengan jatuhnya Dinasti Safawi pada seperempat pertama abad ke 18, Persis memasuki masa panjang pergolakan politik dan sosial.
Suku Bakhtiyai, Qasyqayi, Afsyari dan Zand saling bertempur merebutkan kekuasaan; Suku Arab dan Kurdi memproklamasikan diri sebagai penguasa Independen di Barat, dan Suku Qajar Yukharibasy menyerang Suku Qajar Asysyaqbasy untuk merebut daerah Mazandaran.
Pergolan politik dan sosial tersebut baru berakhir pada akhir abad ke 18, ketika Aga Muhammad Khan penguasa Klan Koyunlu dari rumpun suku Qajar Asysyaqbasy berhasil menduduki singgasana kekuasaan.
Setelah menaklukan rivalnya dari Suku Qajar Yukharibasy, dia menggalang aliansi militer dengan Suku bakhtiyari dan Afsyari untuk menaklukan wilayah tengah persia.
Kemudian, dengan bantuan Haji Ibrahim, penguasa Provinsi Syiraz, Aga Muhammad Khan berhasil mengalahkan Dinasti Zand sehingga daerah selatan Persia jatuh ke tangannya.
