Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

59 (Lima Puluh Sembilan) Dinasti Qajar dan masuknya Pengaruh Eropa

Senin, 20 November 2023 | November 20, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-20T23:39:44Z
Mercususr867 - Pada tahun 1828 M, Dinasti Qajar dan Rusia menandatangani perjanjian Turcomanchai. Dalam Perjanjian itu Dinasti Qajar terpaksa menyerahkan Provinsi Erivan dan Nakhichevan kepada Rusia. 

Selain itu, Rusia juga mendapat konsensi berupa tarif yang rendah dibidang perdagangan, rampasan perang yang banyak, dan kebebasan untuk memberlakukan hukum Rusia bagi orang-orang Rusia. 

Di sisi lain, perjanjian Turkomanchai mengakibatkan ekonomi rakyat Iran lumpuh karena mereka terkena beban pajak dan tarif yang tinggi. Akibatnya, pemberontakan suku-suku timbul di mana-mana, sehingga stabilitas politik terganggu dan pemerintahan pusat Teheran semakin lemah. 

Kondisi yang demikian terus berlangsung sampai Fath Ali Syah meninggal dunia pada tahun 1834 M. 

Sepeninggal Fath Ali Syah, pemerintahan Dinasti Qajar dipimpin oleh Muhammad Syah (1834 1884 M), pengangkatan Muhammad Syah sebagai penguasa Dinasti Qajar berjalan lancar berkat campur tangan Inggris dan Rusia. 

Pemerintahan Inggris memberikan dukungan langsung secara Militer atas persetujuan Rusia, dalam rangka menindas gerakan oposisi suku-suku lokal terhadap kekuasaan Muhammad Syah. 

Sebagai imbalannya, Mohammad Syah memberikan konsensi dibidang tarif dan hak istimewa berupa daerah ekstra teritorial. 

Pada masa kekuasaan Muhammad Syah, Dinasti Qajar semakin gencar melakukan modernisasi diberbagai bidang, terutama di bidang Militer. 

Dengan bantuan barat, Dinasti Qajar berhasil mendirikan pabrik senjata. Namun, keberhasilan ini harus dibayar dengan mahal, yaitu semakin kuat nomor pengaruh asing terhadap Iran. 

Bersambung..... 

×
Berita Terbaru Update