Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

61 (Enam Puluh Satu) Dinasti Qajar dan Masuknya Pengaruh Eropa

Rabu, 22 November 2023 | November 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-22T18:36:51Z
Mercusuar867 -  Setelah menyelesaikan studinya di Najaf dan Karbala, Sayyid Ali Muhammad kembali ke Syraz dan mengembangkan ajaran baru: 

Bahwa setiap saat akan lahir seseorang yang mampu menerjemahkan kehendak dan keinginan imam syiah yang ke-12 yang masih dalam persembunyian (al-Imam al-Muntazar Imam yang dinantikan kedatangannya). 

Sayyid Ali Muhammad memproklamasikan diri sebagai orang yang ditunjuk oleh al-Imam al-Muntazar untuk memperjuangkannya keadilan di muka bumi. 

Melalui kitab yang ditulisnya, al-Bayan, Sayyid Ali Muhammad menekankan pentingnya produktivitas kerja, perlindungan terhadap anak dan orang terlantar, penghargaan terhadap posisi perempuan, perlindungan terhadap kepemilikan pribadi, dan perdana bebas. 

Di sisi lain, dia melarang keras perbuatan meminta-minta, tiba, dan pemungutan pajak secara semena-mena, serta membatasi poligami. 

Meskipun ajaran Sayyid Ali Muhammad di tolak secara keras oleh mayoritas Ulama Syiah, tetapi pengaruhnya terbesar ke seluruh provinsi fi Iran, terutama di kalangan masyarakat awam, para pekerja, dan pedagang. 

Oleh sebab itu dalam waktu yang relatif singkat, gerakan Babi telah menjadi gerakan perlawanan yang nasional. 

Sebelum berhasil menghancurkan gerakan Babi, Mohammad Syah meninggal dunia pada tahun 1884 M. Setelah itu, di bawah perlindungan dan jaminan Inggris🇬🇧 dan Rusia., Nasiruddin Syah menduduki tahta kerajaan dan menjadi penguasa Dinasti Qajar (1848-1896 M). 

Pada masa kekuasaan Nasiruddin, yang otoriter, pengaruh rusia dan Inggris di Iran semakin kuat. Dengan bantuan Rusia, Dinasti Qajar membentuk pasukan khusus yang diberi nama brigade Cossack. Pasukan ini adalah tentara inti Iran dan terdiri dari prajurit-prajurit yang tangguh. 

Mereka berasal dari bangsa Kozak, yang tinggal di Iran di pimpin oleh para opsir-opsir Rusia. 

Pembentukan pasukan khusus ini adalah upaya Nasiruddin untuk melindungi dan mempertahankan kekuasaannya, karena sejak awal kekuasaannya dia telah disibukkan dengan penumpasan gerakan Babi, yang berhasil mendirikan kantong-kantong gerakan di beberapa daerah, seperti di Mazandaran dan kota-kota besar lainnya. 

Bersambung..... 
×
Berita Terbaru Update