Karena itu, saat seseorang memiliki ilmu pengetahuan, tidak dengan sendirinya orang tersebut menjadi mulia dan Agung Manakala ilmu yang dimiliki tidak membuatnya lebih baik dan lebih beradab.
Rasulullah Saw adalah manusia pilihan yang dikaruniai bukan hanya ilmu, melainkan wahyu. Namun, semuanya itu menjadikannya pribadi yang bersahaja, sehingga sikap-sikapnya menjadi rujukan seluruh umat Islam.
Begitu juga dengan orang yang dikaruniai harta kekayaan. Harta kekayaan tidak begitu saja membuat seseorang menjadi mulia sebelum orang tersebut mencontoh Rasulullah Saw dalam memperlakukan harta benda yang dimilikinya.
Hal yang sama juga berlaku bagi orang-orang yang diberi kepercayaan untuk menduduki sebuah jabatan.
Setinggi apapun jabatan seseorang tidak dengan sendirinya menjadikan orang tersebut menjadi pribadi yang mulia selama tidak mengikuti cara Rasulullah Saw dalam menjalankan sebuah amanah dalam jabatan.
Dengan kata lain, Habib Umar bin Hafidz menekankan bahwa untuk menjadi manusia yang mulia dihadapan Alloh Swt, maka cara yang paling tepat adalah dengan mengikuti dan mencontoh sikap kepribadian seseorang yang dimuliakan oleh-Nya, yaitu Rasulullah Saw.
Ketika seseorang mencontoh akhlak dan sikap Rasulullah Saw yang secara langsung dimuliakan dan dipuji oleh Alloh Swt, maka kita akan menjadi mulia karenanya.
Bersambung.....
