Menurut Maged Abdullah, dakwah yang dijalankan oleh Habib Umar bin Hafidz selalu mengacu kepada prinsip dakwah yang digariskan oleh Al-Qur'an, yaitu dengan bil-hikmah dan Mau'izhah hasanah.
Ia juga menyerukan pentingnya melakukan hal-hal terhormat yang dengannya terdapat menjaga marwah dan kehormatan ajaran agama Islam.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Habib Umar bin Hafidz untuk mewujudkan salah satu gagasan dan prinsip dakwahnya ini adalah dengan menghindari melakukan hal-hal yang memicu konflik dengan pihak lain.
Barangkali, karena alasan itulah Habib Umar bin Hafidz, mengutip laporan Ismail Fajri Alatas melarang para muridnya berdemonstrasi dan ikut politik praktis.
Habib Umar bin Hafidz bersikap demikian, tentu saja tidak dalam posisi menganggap tidak penting dalam dunia politik. Ia tetap menyadari bahwa politik itu penting dalam upaya membangun sebuah negeri.
Tetapi, dilarang murid-muridnya untuk berdemo dan terlibat dalam politik praktis mengandung maksud agar para muridnya terlebih dahulu membangun sikap dan karakter pribadi yang saleh, benar-benar meneladani akhlak Rasulullah Saw.
Sehingga, dengan demikian, dimanapun mereka nantinya berada, tidak akan mudah lengah, dan mampu menunjukkan ajaran Islam sebagai agama yang penuh Rahmat bagi semesta Alam.
Bersambung.....
