Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KH. Bisri Syansurie (1886-1980) Perjuangan Sepanjang Hayat Kiai Pecinta Fiqih... 1 (Satu)

Jumat, 03 November 2023 | November 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-03T08:35:06Z
mercusuar 867 -  Kisah persahabatan dua tokoh ini, juga dieratkan dengan ikatan kekeluargaan. Kiai Bisri menikah dengan adik kandung Kiai Wahab Chasbullah, Ny. Hj. Chodijah. Dari pernikahan tersebut, Kiai Bisri mendapatkan enam keturunan: Kiai Ahmad Athoillah, Nyai Moeasshomah, Nyai Solichah, Moesjarrofah, Mochammad Aliaschab, dan Mochammad Sochib. 

Kiai Bisri Syansuri terkenal seu pengamal sumber-sumber tertulis (adillah naqliyyah) dan senantiasa memilih pendapat yang keras, dalam fiqih/hukum Islam. Hal ini berbeda dengan sang ipar, Kiai Wahab Chasbullah yang terkenal dengan pendapatnya yang langgar. 

Kedua Kiai ini, awalnya bertemu di pesantren Syaichona Cholil di Bangkalan, Mandura. Kiai Wahab merupakan putra dari orang kaya. 

Ibunya memiliki ratusan rumah yang disewakan di kawasan kampung Arab fi Surabaya. Sedangkan  Kiai Bisri Syansuri merupakan putra dari petani di kawasan utara Pati, daerah pesisir Tayu. 

Kiai Wahab yang Kaya, dan Kiai Bisri yang sederhana cepat akrab ketika sama-sama nyantri di pesantren bangkalan. Hal ini, karena perbedaan pendapat yang tajam di antara keduanya, menjadi bagian dari pengkajian keilmuan dengan perspektif yang berbeda. 

Tidak jarang berdebat ini saling menjadi saling adu argumentasi disertai dengan amarah, meski tidak sampai pada urusan fisik. Kedua Kiai ini, sering berdebat sampai menggebrak meja, sesuatu yang menandakan tajamnya perdebatan pendapat. 

Namun, meski berdebat sengit ketika membahas masalah penting, keduanya saling menghormati dengan pertemanan dan persaudaraan. 

Bersambung..... 

×
Berita Terbaru Update