Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KH. Bisri Syansurie (1886-1980) Perjuangan Sepanjang Hayat Kiai Pecinta Fiqih... 2 (Dua)

Sabtu, 04 November 2023 | November 04, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-04T09:13:09Z
mercusuar 867 - Setelah belajar di Bangkalan, Kiai Bisri Syansuri meneruskan mengaji fi pesantren Tebuireng  yang diasuh oleh Kiai Hasyim Asy'ari. 

Pada 1912, Kiai Bisri dan Kiai Wahab bersama-sama meneruskan mengaji di Makkah. Setahun kemudian, Kiai Bisri bergabung dengan Sarikat Islam (SI) cabang Makkah,  yang didirikan oleh Kiai Wahab Chasbullah. 

Pada awalnya, Kiai Wahab bersama Abas Jember (Wakil ketua),  Hasnawi Kudus (Sekretaris), serta dibantu oleh Kiai Dahlan (Kertosono, Nganjuk). 

Pergerakan SI cabang Makkah, bubar pada 1914 karena adanya perang Dunia I. Para santri yang belajar di Makkah sebagian besar memutuskan pulang ke tanah Air, menyelesaikan mengaji di pesantren Nusantara. 

Ketika kembali ke tanah air, Kiai Bisri Syansuri bersama Kiai Wahab kemudian aktif berorganisasi untuk mengoneksikan jejaring pesantren di tanah air. 

Dalam catatan Gus Dur (2005), Kiai Bisri Syansuri merupakan sosok pejuang kesetaraan gender. 

"Kiai Bisri orang pertama yang mendirikan kelas khusus untuk santri-santri wanita di pesantren yang didirikannya. Walupun baru diikuti oleh perempuan-perempuan desanya," tulis Gus Dur. 

Untung saja, guru Kiai Bisri Syansuri, Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asy'ari tidak menentang terobosan yang dilakukan. Jika saja Kiai Hasyim melarang, maka Kiai Bisri akan menurunkan langkahnya. 

Sikap takzdim Kiai Bisri kepada gurunya, merupakan sikap hormat seorang santri yang setia dengan bimbingan lahir batin dari sang Kiai. 

Bersambung..... 
×
Berita Terbaru Update