Saya memerlukan beberapa orang stoker lokomotif, tukang rem, kondektur, pengawas, dan pelayanan kereta api, sayalah yang paling bertanggung jawab. Dan sayalah yang paling dicacimaki dan disalahkan. Terapi tidak apa, asal kami ini tetap seas, setujuan seurana dalam menyelamatkan tujuan perjalanan.
Saya juga memaklumi bahwa didalam kereta api yang kami bawah ini penuh dengan para penumpang yang beraneka macam. Ada pegawai Negeri, ada pedagang, ada pelajar, ada kaum buruh, ada petani, ada penumpang yang iseng, bahkan juga kemungkinan, ada... tukang Copet.
Itu semua bisa diatur dan ditanggulangi demi keselamatan perjalanan seluruh kereta api Nahdlatul Ulama." Ungkap Kiai Wahab dalam catatan Kiai Saifuddin Zuhri.
Kiai Wahab Chasbullah juga menjadi pioner dalam membentengi ekspansi Wahabi melalui Internasional.
Ketika aliran Wahabi dari Najed Arab mulai menguasai Makkah pada 1924 dan Madinah 1925, Kiai Wahab bergerak mengkonsolidasi jaringan pesantren di Indonesia untuk menyutradarai aspirasi tentang Islam yang moderat dan toleran ala ahlu Sunnah wal Jamaah, yang menjadi dasar gerakan NU.
BERSAMBUNG.....
