Kas negara menjadi kosong sehingga pemerintah tidak bisa membiayai belanja rutin negara dan membayar gaji para pegawai. Muzaffaruddin terpaksa mengajukan pinjaman ke Rusia setelah negosiasi untuk mendapatkan pinjaman dari Inggris gagal.
Pada bulan Januari 1900 pinjaman pertama dari Rusia sebesar 2,4 juta poundsterling diperoleh Syah dengan imbalan pemberian konsensi yang lebih luas kepada Rusia di bidang perdagangan dan perpajakan.
Pembayaran utang diambil dari seluruh pemasukan pajak negara. Dua tahun kemudian, pinjaman lain sebesar 10 juta rubel diberikan kepada Syah dengan imbalan berupa hak Rusia untuk membangun jalan Raya Julfa-Teheran melalui Tabriz dan Qazwin.
Sebagai langkah untuk menaikkan pendapatan negara dan membayar kembali utang, Syah merekrut tim dari Belgia yang dipimpin oleh M. Naus untuk menangani bea, cukai dan perpajakan.
Peraturan perpajakan baru di tetapkan, pajak penjualan produk domestik dinaikkan. Dan berbagai pajak baru terhadap barang tertentu yang sebelumnya tidak dikenal pajak diberlakukan.
Namun, sistem perpajakan tersebut tidak diberlakukan bagi pedagang Eropa yang melakukan transaksi jual beli di Iran.
Bersambung.....
