mercusuar867 - kesenian dapat dijadikan salah satu sarana untuk menyampaikan dakwah kepada masyarakat. Dalam sejarahnya yang panjang, Wali Sanga, khususnya Sunan Kalijaga atau Raden Syahid, juga menjadikan kesenian sebagai perantara untuk mendekati masyarakat demi menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada mereka.
Dalam masalah kesenian, Habib Umar bin Hafidz tidak bersifat kaku dan menentang begitu rupa. Bahkan ia mengapresiasi kesenian-kesenian yang dapat menjadikan seseorang bisa selalu ingat akan Tuhannya, ingat kepada Rasul-Nya.
Karena itu, ketika mendapati para pemuda bermain musik, tidak Serta-merta Habib umar bin Hafidz melarang mereka. Sebaliknya mereka justru dibimbing untuk bermusik, menyanyikan lagu-lagu yang berisi pujian kepada Rasulullah Saw.
Kesenian dan tradisi sejatinya memang banyak digunakan oleh para ulama untuk menyampaikan dan sekaligus mengukuhkan keberadaan ajaran-ajaran Islam agar tetap diamalkan.
Meski demikian, mereka tetap kritis dan menolak segala macam bentuk kesenian dan tradisi yang jelas-jelas menyimpang dari ajaran-ajaran syariat Islam.
Muhammad bin Nasihin, salah seorang murid Habib Umar bin Hafidz, mengemukakan bahwa perna suatu ketika ia mendatangi Habib Umar bin Hafidz untuk memaparkan rencananya yang akan mengadakan safari Maulid selama 40 hari.
Dalam acara tersebut, dilakukan pembacaan shalawat kepada Rasulullah Saw yang juga diiringi dengan musik hadrah sebagaimana biasanya.
Bersambung.....