Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Legenda Si Pahit Lidah di Sumatra Selatan Simbolis Para Umara

Minggu, 10 Desember 2023 | Desember 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-11T22:52:49Z
mercusuar867 -  Kemarin kita dapat info dari karib kerabat di Empat Lawang Tebing Tinggi Tn Fadhil Rusdi tentang Ikon baru kabupaten Lahat Sumsel yang disebut Bumi Seganti Setungguan. Konon pada awalnya Ikon kota Lahat berwujud Jam Gadang yang berdiri kokoh di lokasi Simpang Empat Jalan Mayor Ruslan depan kantor BRI.

Sekarang Ikon tersebut diubah oleh Bupati Tn Cik Ujang ke Patung legendaris Si Pahit Lidah yang disebut warga masyarakat dengan nama Puyang Serunting Sakti. Konon proyek Patung setinggi 7 meter tersebut bernilai hingga satu miliar ripis dengan profil rekayasa wajah baru dengan penampilan yang gagah perkasa persis di tengah kota.

Pada awal bulan Juli 23 yang lalu, ketika kita ke kebun Teh di kaki Gunung Dempo Pagaralam, kita tidak sempat berziarah ke makam Puyang Serunting Sakti di Desa Palang Kenidai Dempo Tengah Pagaralam. Nama beliau kita rekam dalam buku yang berjudul "Memorandum Tawaf Di Bumi Sriwijaya Dari Ranah Brawijaya" pada halaman 76 dari isi 424 halaman.

Kalau saja ada penulis sastra yang berminat menulis tentang seribu legenda di wilayah Nusantara, yang salah satunya tentang legenda populer di Sumatera Selatan kisah kesaktian Tokoh Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat, konon kedua tokoh tersebut beragama Budha yang hidup pada masa kerajaan Sriwijaya.

Salah satu legenda karya Pujangga di pulau Jawa tentang kisah Walisongo yang berjuang melakukan islamisasi dari Surabaya di Jawa Timur sampai ke kota Cirebon Jawa Barat, bahkan sampai ke Banten. Tokoh pertama yang tercatat Syeikh Malik Ibrahim al-Maghribi, yang konon beliau berasal dari Timur Tengah dan dimakamkan di kota Gresik Jawa Timur.

Kalau saja dihubungkan antara status legenda di Bumi Sriwijaya (Sumatera) dengan legenda di Bumi Brawijaya dan Siliwangi (Jawa). Dalam hal ini kita sempat menafsirkan ungkapan dari pujangga tersebut, bahwa status Walisongo adalah Simbolis Lembaga Negara seperti institusi Mahkamah Konstitusi dan lembaga negara yang lainnya.

Demikian pula Tokoh Si Pahit Lidah adalah Simbolis Para Umara seperti status Presiden Indonesia Tn Jokowi sampai ke ribuan status Lurah di wilayah Nusantara seperti Tn Ramdoni Kepala Desa Tanjung Jambu Merapi Timur Lahat Sumsel pada saat ini. Apa saja yang diprogramkan selama berkuasa akan terwujud seperti PNS JTTS (Jalan Tol Trans Sumatra). 

Sedangkan tokoh Si Mata Empat adalah Simbolis Ulama, Cendekiawan dan Pakar multi disiplin ilmu, seperti status ahli Tafsir al-Quran Tn Quraish Shihab sampai kepada jutaan tokoh masyarakat yang berperan aktif di pedesaan seperti Profil Ustaz  Erwansyah Imam Masjid Al-Muttaqin di dusun Simpang Agung. Wallahu aklam 

Senin, 11 Desember 23
Sabdasheh

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

Editor: Abdul Chalim
×
Berita Terbaru Update