Rasul Sebagai Komunikator
Rasul pertama hingga Rasul terakhir ketika itu membangun komunikasi dengan masyarakatnya berkaitan dengan agama yang harus menjadi pedoman hidup.
Perbedaan komunikasi Rasul dengan umatnya akan tampak dalam A l-Qur'an berkaitan dengan komunikasi dan informasi yang harus disampaikan oleh masing-masing rasul.
Ada rasul-rasul yang lebih banyak berbicara pada kaumnya, kerabat, dan kepada orang-orang yang dekat dengan mereka.
Informasi ini tercantum dalam A l-Qur'an antara lain Surah al-'Ankanbut/29:14, 16, 28,36,38; as-Syu'ara/26:214; Nih) 71:1; secara Khusus untuk Muhammad Rasulullah di sebutkan dalam Surat al-An'am/6:92; an-Nisa/4:79; Ibrahim/14:44; dan Surah al- Anbiya/21: 107.
Bersedia disembelih demi untuk menaati perintah Alloh dan dia akan tanah dan sabar menghadapi maut bagaimana pun pedih sakitnya.
Lalu pada ayat 55 Allah menerangkan bahwa Ismail selalu menyuruh keluarganya tetap mengerjakan shalat dan menunaikan zakat karena salat dan zakat itu telah di syariatkan semenjak Nabi Ibrahim.
Meskipun yang diterangkan di sini hanya mengenai keluarganya, tetapi perintah itu mencakup seluruh kaumnya karena Rasul di utus bukan untuk keluarganya semata tetapi di utus untuk semua umatnya.
Nabi Muhammad sallahhu alaihi wa sallam sendiri pada mulanya hanya di suruh menyampaikan ajaran Islam kepada keluarganya dan kemudian baru diperintahkan mengajak seluruh manusia mengikuti ajaran yang di bawahnya.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Senen - 14 - Oktober - 2024
