Rasul Sebagai Komunikator
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Asy -Syu'ra/26:214)
Dan perintahkanlah kepada jeluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamulah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Taha/20:132)
Kemudian Allah menerangkan bahwa Ismail itu adalah orang yang diridai Allah karena tidak pernah lalai menaati perintah Tuhannya, dan selalu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Pada kedua ayat 56 dan 57 ini Nabi Muhammad di perintahkan supaya menerangkan pula sekelumit berita tentang Nabi Idris.
Menurut sementara riwayat mengatakan bahwa Nabi Idris adalah moyang Nabi Nuh. Ia adalah orang pertama menyelidiki ilmu bintang-bintang dan ilmu hisab, sebagai salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepadanya.
Ia adalah Rasul pertama yang di utus Allah sesudah Nabi Adam dan di turunkan kepadanya kitab yang terdiri atas 30 lembar.
Ia dianggap pula sebagai orang yang mula-mula menciptakan timbangan dan takaran, pena untuk menulis, pakaian berjahit sebagai ganti pakaian kulit binatang dan senjata untuk berperang.
Allah menerangkan pada ayat ini posisi yang tinggi pada Nabi Idris karena ia adalah seorang yang beriman membenarkan kekuasaan dan ke-Esaan Allah dan diangkat-Nya menjadi Nabi dan meninggikan derajatnya ke tingkat yang paling tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.
Adapun di dunia adalah dengan di Terima risalah yang di bawah oleh kamunya dan keharuman namanya di kalangan umat manusia.
Di akhirat nanti ia di tempatkan di surga pada tempat yang paling tinggi dan mulia, tempat para Nabi dan para siddiqin
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Kamis - 30 - Oktober - 2024